Dalam aktivitas kita trading di pasar forex, rencana trading (trading plan) adalah pendekatan sistematis yang mengatur semua aspek dalam trading. Secara garis besar, trading di pasar forex terdiri dari 3 sistem yang bekerja secara simultan dan merupakan pilar-pilar utama, yaitu sistem trading yang mencakup metode dan strategi yang digunakan (forex trading system), sistem money management dan sistem pengaturan dan pengendalian emosi (emotion management system). Model pendekatan ini sering dijumpai dalam rencana trading mereka yang telah berpengalaman. Masing-masing sistem mempunyai ketentuan yang telah kita sepakati sebelumnya (rule set) untuk mengatur obyek yang menunjang trading kita. Hubungan antara 3 pilar tersebut adalah seperti gambar diagram berikut:Masing-masing obyek adalah berupa checklist yang akan menentukan keseluruhan proses dalam trading, yakni:
Forex trading system – menentukan waktu yang tepat untuk entry dan exit, sesuai analisa berdasarkan metode dan strategi trading yang kita gunakan.Money management system – menentukan besarnya resiko per trade serta position size sesuai dengan balance dalam account trading kita.Emotion management system – memastikan keadaan emosi kita pada saat tersebut, apakah emosi kita stabil dan sudah layak untuk membuka posisi trading. Jika emosi kita sedang labil dikhawatirkan akan berdampak pada saat kita membuat keputusan. Checklist emosi ini diperlukan bila kita trading sepenuhnya secara manual. Jika kita menggunakan software trading yang secara otomatis memberikan sinyal-sinyal entry dan exit maka checklist emosi ini bisa diabaikan.Level entry dan exit yang telah kita lakukan secara rinci dicatat dalam histori atau catatan riwayat trading(trading log) untuk dievaluasi kemudian. Evaluasi jangka pendek sebaiknya dilakukan segera setelah sebuah trade selesai (entry dan exit pada satu posisi) agar bisa dilakukan perbaikan atau menambah ide-ide baru jika diperlukan. Bergantung dari selera dan kebutuhan, trading log bisa langsung dianggap sebagai jurnal trading atau patokan untuk membuat jurnal trading guna evaluasi jangka panjang. Trading log bisa digunakan sebagai ukuran sampai sejauh mana keseluruhan sistem trading kita bekerja pada suatu kondisi pasar tertentu.Checklist untuk level entry dan exit seharusnya hanya pada satu level harga dan tidak diikuti dengan pilihan kedua (ambiguous). Hanya jika sinyal trading telah kita anggap valid dan memenuhi semua syarat yang kita sepakati, maka kita akan entry atau exit. Jika mungkin ada 2 pilihan yang sama-sama valid, sebaiknya diambil yang probabilitasnya lebih besar.Untuk checklist pada money management system, persentasi resiko yang kita tentukan hendaknya cukup realistis dan sesuai dengan kondisi balance kita pada saat itu. Hal ini tentu saja bisa berubah-ubah sesuai dengan perubahan balance dan probabilitas sinyal trading yang kita peroleh. Selain itu disini kita juga bisa menambahkan catatan risk/reward ratio setiap trade pada checklist sistem ini.Checklist pada emotion management system diperlukan guna mencatat riwayat emosi kita selama trading. Hal ini menjadi bisa berarti bila kita membaca trading log setelah beberapa kali trade. Dengan selalu melakukan evaluasi keadaan emosi saat trading, dalam jangka panjang akan bisa dicapai kestabilan emosi. Contoh checklist emosi : ‘apakah saya akan marah jika stop loss saya kena?’ Jika ‘ya’, maka kita menambahkan catatan sebagai peringatan, misalnya: ‘mengalami loss adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan menuju sukses dalam trading forex.’Trading forex adalah sebuah bisnis maka rencana trading adalah juga rencana bisnis yang harus benar-benar kita siapkan sebelum kita terjun ke live account dengan uang beneran. Semakin baik dan matang persiapan kita maka semakin besar harapan untuk berhasil di live account. Jika belum benar-benar mantap dengan rencana trading, kita bisa melakukan uji coba pada account demo hingga kita terbiasa menggunakan ketiga pilar dalam rencana trading tersebut.